Rabu, 29 Agustus 2018

KONTRASEPSI IMPLAN


Disusun oleh: Fitra Sembiring
                             Fransiska br Tarigan
                             Defirman Gulo


1.       PENGERTIAN
kontrasepsi implan yaitu alat kontrasepsi  kombinasi yang berupa batang silastik atau batang putih lentur yang nantinya dipasang dibawah kulit lengan ibu yang fungsinya untuk mencegah kehamilan.

2.       JENIS KONTRASEPSI IMPLAN
a.       Norplan
b.      Implanon
c.       Jedena dan implanont

3.     KEUNTUNGAN KONTRASEPSI IMPLAN
1.       Perlindungan jangka panjang (5 tahun)
2.       Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
3.       Tindak menganggu kegiatan senggama
4.       Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan klien
5.       Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

4.     YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLAN
·         Usia reproduksi
·         Telah memiliki anak ataupun belum
·         Yang menghindari kehamilan jangka panjang
·         Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
·         Pascakeguguran

5.     YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLAN
·         Hamil atau diduga hamil
·         Pendarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya
·         Benjolan kanker payudara atau riwayat kanker payudara
·         Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

6.     WAKTU MENGGUNAKAN IMPLAN
1.      Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7 tidak perlu dilakukan kontrasepsi tambahan
2.      Jika tidak haid pemasangan dapat dilakukan kapan saja asal diyakini ibu tidah hamil
3.      Jika menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pascapersalinan pemasangan implan dapat dilakukan setiap saat.
4.      Bila klien menggunakan hormonal dan ingin mengganti dengan implan pemasangan dapat segera dipasang asal klien tidak hamil
5.      Jika kontrasepsi sebelumnya adalah suntikan, implan dapat dipasang pada saat jadwal suntikan tersebut.




SAP(Satuan Acara Penyuluhan) Mastitis(Peradangan Payudara)

SAP(Satuan Acara Penyuluhan)
Mastitis(Peradangan Payudara)
D
i
s
u
s
u
n
Oleh:
Fitra br Sembiring
                               Fransiska br tarigan          
Defirman Gulo

Description: G:\Logo STIKes SU.jpg
 















PROGRAM STUDI S1 KEPRAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATRA UTARA
MEDAN
2013/2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang study      : maternitas keperawatan
Topik                   : mastitis(peradangan payudara)
Sasaran                : ibu nifas (post partum)
Waktu                 : 35 Menit
Tanggal               : 05 - 31 Maret 2012
Tempat                : lapangan


A.   Tujuan

1.    Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan,ibu nifas (post partum) dapat mengatasi permasalahan kaitannya dengan payudara yang mengalami mastitis.

2.    Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
a)      Menjelaskan pengertian tentang mastitis(peradangan payudara)
b)      Menjelaskan penyebab mastitis
c)      menjelaskan jenis mastitis.
d)      Menyebutkan gejala mastitis.
e)      Menyebutkan pencegahan mastitis pada ibu nifas
B.    Materi :
a)         Pengertian mastitis
b)        jenis mastitis
c)        penyebab mastitis
d)         gejala mastitis
e)        pencegahan mastitis

C. Kegiatan penyuluhan

No
Tahapan
Kegiatan
Media
Metode
Waktu
Penyuluh
Sasaran
1.
Pembukaan
a.    Memberikan salam
b.    Memperkenalkan diri
c.  Menjelaskan tujuan
        Menjawab
        Mendengarkan

        Mendengarkan



      Ceramah
      Tanya jawab
5 menit
2.
Pelaksanaan
a.    Apersepsi
b.    Menjelaskan materi :
1 Pengertian tentang mastitis.

Menjelaskan jenis mastitis.

PMenjelaskan penyebab mastitis.

    Menyebutkan gejala ,mastitis
c.   menjelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk merncegah mastitis.

Memberi kesempatan kepada sasaran untuk bertanya
        Menjawab
        Mendengarkan
        Memperhatikan














        Bertanya
  Lembar
Balik
      Laptop





      Ceramah
      Tanya jawab
20  menit
C
3.
Penutup
a.    Evaluasi
1.    Bertanya
2.    Merangkum
3.    Memberi salam
           Menjawab pertanyaan
        Menjawab salam
      Ceramah
      Tanya jawab
10 menit






D. Sumber
2.      Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina               Pustaka Sarwono Prawiroharjo

E. Evaluasi
Essay lisan :
1.          Menjelaskan pengertian mastitis (peradangan payudara)
2.          Menjelaskan jenis mastitis
3.           Menguraikan penyebab mastitis
4.          Menyebutkan gejala mastitis
5.           Menyebutkan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah mastitis















MATERI PENYULUHAN

MASTITIS(PERADANGAN PAYUDARA)
A.    Pengertian
Mastitis adalah infeksi dan peradangan pada mamma (tertutama pada primpara) dan terjadi luka pada putting susu.
Mastitis adalah reaksi systemic (seperti demam) yang terjadi 1 – 3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu, dan putting susu lecet atau luka.
B.        Jenis
Mastitis terdiri dari dua jenis :
1.     Mastitis Infektif, disebabkan oleh adanya kuman yang masuk kesaluran payudara melalui perantara mulut atau hidung bayi ketika menyusui.
2.     Mastitis Noninfektif, disebabkan karena adanya saluran payudara yang terumbat karena posisi menyusui yang salah. Biasanya terjadi pada perempuan yang baru pertama kali menyusui.


C.    Penyebab
Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadidalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatansaluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.
1)      Payudara bengkak yang tidak disusukan secara adekuat.
2)      Bra yang terlalu ketat.
3)      Puting susu lecet yang menyebabkan infeksi.
4)      Asupan gizi kurang, istirahat tidak cukup dan terjadi anemia.

C.     TANDA DAN GEJALA
1.    Payudara terasa nyeri
2.    Teraba keras dan tampak memerah
3.    Permukaan kulit dari payudara yang terkena infeksi juga tampak seperti    pecah-pecah
4.    Badan terasa demam seperti hendak flu
D.    PENCEGAHAN
 Perawatan putting susu pada laktasi merupakan usaha penting untuk mencegah mastitis. Perawatan terdiri atas membersihkan putting susu dengan minyak baby oil sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah mengering. Selain itu juga memberi pertolongan kepada ibu menyusui bayinya harus bebas infeksi dengan stafilococus. Bila ada luka atau retak pada putting sebaiknya bayi jangan menyusu pada mammae yang bersangkutan, dan air susu dapat dikeluarkan dengan pijitan.



Cara Kerja Hidung Pada Manusia


Hidung dikenal sebagai indera pembau. Karenanya kita bisa mengetahui mana makanan berbau busuk yang sudah tidak layak dikonsumsi dan mana bau makanan yang masih layak dikonsumsi. Lantas bagaimana cara kerja hidung sehingga membuat kita mengetahui berbagai macam bau?

Udara yang kita hirup pertama-tama akan masuk ke rongga hidung. Di bagian atas rongga hidung terdapat epitelium penciuman atau olfaktori. Olfaktori memegang peranan penting dalam hal penciuman karena mengandung reseptor yang dapat mendeteksi aroma. Ada sekitar 10 juta reseptor kecil pada lapisan olfaktori.

Setelah reseptor itu berhasil mengenali bau, reseptor mengirim sinyal ke saraf penciuman lalu mengirimnya ke olfactory bulb. Dari olfactory bulb,  sinyal dikirim ke otak untuk diinterpretasikan sebagai bau sebagaimana yang Anda hirup ketika bernapas.

Selain itu hidung juga memiliki peran penting lainnya, yaitu sebagai pintu saluran pernapasan. Bagaimana caranya? Mula-mula udara yang kita hirup masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Kemudian udara akan melalui proses penyaringan dalam rongga hidung. Debu atau partikel yang tidak seharusnya masuk ke dalam paru-paru akan tertinggal di rongga hidung.

Udara yang sudah bersih akan melanjutkan perjalanannya ke trakea atau pipa udara, kemudian berakhir di paru-paru. Ketika kita menghembuskan napas, udara dari paru-paru akan keluar melewati jalan yang sama.